- Back to Home »
- Astronomi »
- Merkurius Memiliki Es
Posted by : Alpha Centauri Science Club
Rabu, 02 Januari 2013
Planet terdekat dengan Matahari selalu diperkirakan adalah yang memiliki suhu paling panas, namun ternyata alam semesta menolak logika.
Merkurius, planet terdekat dari Matahari,
ternyata mengandung es dalam jumlah yang besar, 100 miliar hingga
satutriliun ton. Hal ini dinyatakan peneliti yang bekerja dengan NASA's
Messenger Spacecraft, Kamis (29/11). Lapisan es di Merkurius cukup untuk
menutup Washington D.C, Amerika Serikat, dengan ketebalan 2,5 mil atau
empat kilometer.
"Dalam tubuh planet ada tempat tersembunyi yang menarik untuk dicari tahu," jelas Peneliti Senior dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory, David J. Lawrence.
Ada kontras yang sangat besar dari planet ini, pada siang hari temperaturnya dapat mencapai 426 derajat celsius. Akan tetapi, di area dekat kutub Merkurius di mana Matahari tidak pernah menyentuhnya, temperatur mencapai minus 187 derajat celsius.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal Science, lapisan es itu akan menjadi target berikutnya untuk diteliti oleh robot, seperti di Mars. Astronom sebenarnya telah menemukan petunjuk adanya lapisan es itu beberapa dekade sebelumnya saat teleskop melihat pantulan gelombang radio dengan refleksi yang sangat terang. Namun, peneliti menduga hal itu terkait dengan sulfur.
Es yang hampir sejernih air itu diindikasikan berasal dari tabrakan komet jutaan tahun yang lalu. "Manusia menganggapnya sebagai lelucon, tapi ini sangat gila," jelas Profesor Geologi dari UCLA, David A. Paige.
(Dimas Purwaraja. Sumber: Sciencedaily, The New York Times)
"Dalam tubuh planet ada tempat tersembunyi yang menarik untuk dicari tahu," jelas Peneliti Senior dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory, David J. Lawrence.
Ada kontras yang sangat besar dari planet ini, pada siang hari temperaturnya dapat mencapai 426 derajat celsius. Akan tetapi, di area dekat kutub Merkurius di mana Matahari tidak pernah menyentuhnya, temperatur mencapai minus 187 derajat celsius.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal Science, lapisan es itu akan menjadi target berikutnya untuk diteliti oleh robot, seperti di Mars. Astronom sebenarnya telah menemukan petunjuk adanya lapisan es itu beberapa dekade sebelumnya saat teleskop melihat pantulan gelombang radio dengan refleksi yang sangat terang. Namun, peneliti menduga hal itu terkait dengan sulfur.
Es yang hampir sejernih air itu diindikasikan berasal dari tabrakan komet jutaan tahun yang lalu. "Manusia menganggapnya sebagai lelucon, tapi ini sangat gila," jelas Profesor Geologi dari UCLA, David A. Paige.
(Dimas Purwaraja. Sumber: Sciencedaily, The New York Times)
Posting Komentar